Teknik Tes dan Non Tes
Ada dua macam teknik yang dapat
digunakan dalam melaksanakan evaluasi, yaitu teknik tes dan teknik non tes,
Teknik tes menurut Indrakusuma dalam (Arikunto, 2002:32) adalah “suatu alat
atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang di inginkan seseorang dengan cara yang boleh
dikatakan cepat dan tepat”. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa,
maka dibedakan atas tiga macam tes, yakni tes formatif, dan tes sumatif
(Arikunto, 2002:33). Tes yang baik harus memiliki validitas, reabilitas,
objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis.
Sedangkan teknik evaluasi selanjutnya adalah teknik non tes, menurut Arikunto (2002:26) “teknik non tes meliputi skala bertingkat, kuisioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup”.
Teknik Tes
1.
Essay
Cara-cara penyusunan tes esai :
- Guru
hendaknya memfokuskan pertanyaan esai pada materi pembelajaran yang tidak
dapat diungkap dengan bentuk tes lain misalnya tes objektif
- Guru
kendaknya memformulasikan item pertanyaan yang mengungkap perilaku
spesifik yang diperoleh dari pengalaman hasil belajar.
- Item-item
pertanyaan tes esai sebaiknya jelas dan tidak menimbulkan kebingungan
sehingga siswa dapat menjawabnya dengan tidak ragu-ragu
- Sertakan
petunjuk waktu pengerjaan untuk setiap pertanyaan, agar para siswa dapat
memperhitungkan kecepatan berpikir, menulis dan menuangkan ide sesuai
dengan waktu yang disediakan.
- Ketika
mengontruksi sejumlah pertanyaan essai, para guru hendaknya menghindari
penggunaan pertanyaan pilihan. Misalnya pilih empat soal dari lima
pertanyaan yang tersedia.
Menurut Sukardi (2008) kelebihan dan kelemahan tes esai,
kelebihannya yaitu:
- Mengukur
proses mental siswa dalam menuangkan ide ke dalam jawaban item secara
tepat
- Mengukur
kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa mereka sendiri.
- Mendorong
siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan menyatakan pemikiran
siswa secara aktif.
- Mendorong
siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk
kalimat mereka sendiri.
- Mengetahui
seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu permasalahan atas
dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas
Kelemahan:
- Dalam
memeriksa jawaban pertanyaan tes esai, ada kecenderungan pengaruh
subjektif yang selalu muncul dalam pribadi seorang guru.
- Pertanyaan
esai yang disusun oleh seorang guru atau evaluator cenderung kurang bisa
mencakup seluruh materi yang telah diberikan
- Bentuk
pertanyaan yang memiliki arti ganda, sering membuat kesulitan pada siswa
sehingga memunculkan unsur-unsur menerka dan menjawab dengan ragu-ragu.
2.
Bentuk soal benar-salah
Bentuk soal benar salah adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian dari pernyataan itu merupakan pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang salah.
Kelebihan betul salah yaitu;
- Item
tes betul salah memiliki karakteristik yang menguntungkan, yaitu mudah dan
cepat dalam menilai
- Untuk
item betul salah yang dikonstruksi secara cermat, membawa implikasi kepada
peserta didik, yaitu waktu mengerjakan soal lebih cepat diselesaikan
- Seperti
bentuk tes objektif lainnya, item tes benar salah hasil akhir penilaian
dapat objektif
Kelemahan betul salah;
- Mengonstruksi
item tes betul salah pada umumnya diperlukan waktu yang lebih lama jika
dibandingkan dengan pembuatan tes essai
- Penggunaan
pertanyaan alternatif lebih memungkinkan peserta didik mengira-ngira
jawaban.
3.
Bentuk soal pilihan ganda atau pilihan
jamak (multiple choice)
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.
Kelebihan bentuk soal pilihan ganda yaitu;
- Tes
pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur
hasil belajar siswa
- Item
tes pilihan ganda yang dikonstruksi dengan intensif dapat mencakup hampir
seluruh bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru di kelas.
- Item
tes pilihan ganda adalah tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa
yang hendak dievaluasi.
4.
Bentuk
soal menjodohkan (matching)
Bentuk soal menjodohkan terdiri atas dua kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok pernyataan ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya.
Kelebihan bentuk soal menjodohkan
- Penilaiannya
dapat dilakukan dengan cepat dan objektif.
- Tepat
digunakan untuk mengukur kemampuan bagaimana mengidentifikasi antara dua
hal yang berhubungan.
- Dapat
mengukur ruang lingkup pokok bahasan atau subpokok bahasan yang lebih
luas.
Kelemahan bentuk soal menjodohkan
- Hanya
dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta dan hafalan
- Sukar
untuk menentukan materi atau pokok bahasan yang mengukur hal-hal yang
berhubungan
5.
Bentuk
soal jawaban singkat (isian)
Bentuk soal jawaban singkat merupakan soal yang menghendaki
jawaban dalam bentuk kata, bilangan, kalimat, atau simbol.
Kelebihan bentuk soal jawaban singkat;
- Menyusun
soalnya relatif mudah
- Kecil
kemungkinan siswa member jawaban dengan cara menebak
- Menuntut
siswa untuk dapat menjawab dengan singkat dan tepat
- Hasil
penilaiannya cukup objektif
Kelemahan bentuk soal jawaban singkat;
- Kurang
dapat mengukur aspek pengetahuan yang lebih tinggi.
- Memerlukan
waktu yang agak lama untuk menilainya sekalipun tidak selama bentuk uraian
- Menyulitkan
pemeriksaan apabila jawaban siswa membingungkan pemeriksa.
Teknik Non Tes
Teknik tes bukanlah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar, sebab masih ada teknik lainnya yang dapat digunakan, yaitu teknik non tes. Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan melalui:
1. Pengamatan atau observasi
Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala penilaian.
2. Wawancara
Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilasanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan.
3. Angket
Angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Angket dapat digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada peserta didik, dapat pula diberikan kepada orang tua mereka.
4. Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, dan lain-lain yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
0 komentar:
Posting Komentar